Jumat, 20 April 2012

JunEonnie (Part 3)

Title :
JunEonnie (Part 3)
Author :
JunEonnie
Main Cast :
Fani / JunEonnie
Yong Junhyung (B2ST/BEAST)
Support Cast :
Son Joon [OC]
Kim Hye Min [OC]
Pak Son [OC]
Rating :
AG
Genre :
Love/friendship, life
Length :
Chapter
Ps :
Ada yang nunggu ff ini? Gak ada? Ya udah deh-_______-
Tapi kalo ada, sorry banget baru post sekarang, sibuk tugas sekolah soalnya:-)




Last Part

“Jinjja? Pantas saja kau terlihat pintar. Hmm, dengan tingkat kecerdasan seorang mahasiswa, apa menurutmu aku bisa membongkar identitas JunEonnie?” tanyanya yang membuatku tersedak ketika sedang minum. “Ya! Hati-hati kalau minum.”

“N, ne, mianhae. Apa kau berniat membongkar identitas JunEonnie?”

“Makanya aku bertanya padamu, apa menurutmu aku bisa?” ya ampun, namja ini ternyata memiliki rencana besar terhadapku, ani, maksudku JunEonie, aish…aku dan JunEonnie kan sama saja!

“E, entahlah. Kemampuan setiap orang kan berbeda-beda. Aku belum tahu usahamu untuk membongkar identitas JunEonnie sudah sejauh mana.” jawabku berusaha menutupi rasa khawatir.

“Begitu ya…baiklah, kita lihat nanti apa aku mampu melakukannya…” jawabnya tenang. Namja ini benar-benar perlu diwaspadai!




Part 3

Fani’s POV

Esoknya, aku langsung menceritakan pertemuanku dengan Junhyung dan juga rencananya terhadap JunEonnie pada Joon oppa dan appa-nya. Kali ini Joon oppa tidak memarahiku karena ia menganggap tindakanku benar. Sepertinya aku dan Hye Min tidak jadi dipecat.

Joon oppa dan appa-nya pun berencana menambah bodyguard untuk menjagaku saat pembuatan MV nanti karena tidak mungkin mereka membatalkan kontrak yang sudah ditanda tangani. Mereka juga membatasi gerak-gerikku selama beberapa hari untuk menghindariku bertemu dengan Junhyung ataupun member BEAST yang lainnya. Plus mereka juga mengurangi beberapa tawaran menyanyi di beberapa stasiun tv.



2 bulan kemudian…

Hari ini adalah hari terakhir dimana aku bisa bersenang-senang sebelum besok melakukan syuting untuk MV. Pokoknya hari ini tidak boleh ada waktu yang terbuang untuk bersenang-senang!

Aku pun mengajak Hye Min pergi ke taman hiburan. Untung ini bukan hari libur, jadi taman hiburan tidak terlalu penuh hari ini.

Aku dan Hye Min mencoba semua wahana permainan yang ada. Ini menyenangkan! Setidaknya aku masih bisa merasakan kesenangan seperti ini sebelum besok terperangkap oleh bodyguard dan tak bisa bergerak bebas.

“Fan, kita kesana yuk!” ajak Hye Min menuju sebuah tenda kecil berukuran 2 x 3 meter berwarna orange yang penuh dengan pernak pernik. Tertulis jelas pada banner-nya ‘Madame Liliya’.

“‘Madame Liliya’? Siapa dia?” tanyaku pada Hye Min yang terlihat sangat semangat.

“Kau tidak tahu? Dia peramal yang terkenal di taman ini! Hampir semua ramalannya terbukti! Aku baru dengar dari temanku sih, tapi sepertinya patut dicoba.”

“Ya! Kau mau percaya pada hal yang berbau ramalan? Hellooo…semua itu hanya bullshit. Kau hanya akan membuang-buang uangmu kalau pergi kesana!”

“Ini hanya untuk bersenang-senang, ayolah!” Hye Min pun menarik tanganku keras sekali.

Sebuah papan kecil yang terpasang di pinggir banner menuliskan ‘Tidak boleh didampingi siapapun’. “OK, aku duluan. Tunggu disini.” ucap Hye Min dan masuk ke dalam tenda tanpa menunggu jawabanku.

Beberapa menit kemudian Hye Min keluar lagi dengan wajah bingung. “Wae?” tanyaku.

“Madame bilang aku sudah tertipu oleh temanku yang memakai topeng identitas. Apa maksudnya?”

“Molla. Apa dia hanya bilang itu?” tanyaku. Sebenarnya aku tahu orang yang dimaksud Madame itu. Dia membicarakanku. Apa Madame itu memang ahli di bidang ramalan?

Tiba-tiba senyum lebar menghiasi wajahnya yang imut. “Dia juga bilang aku akan mendapat nilai A+ dalam pelajaran Shin seongsaenim. Dan yang paling membuatku senang, Madame bilang seorang namja yang aku idamkan akan menyatakan perasaannya padaku dalam waktu dekat ini, dan itu berarti Joong Woo!! Sudah sudah, lebih baik kau masuk.” Hye Min mendorongku masuk ke dalam tenda.

Begitu masuk aku langsung mencium wangi aroma terapi yang sangat menyegarkan. Interior dalamnya juga ternyata didominasi dengan warna orange yang banyak dihiasi pernak-pernik.

Belum sampai aku duduk, Madame itu sudah mengatakan, “Masalahmu berat.” dengan mata tertutup.

“Masalahku berat?” ulangku.

“Sebelumnya, silakan duduk.” aku pun menuruti perintahnya. “Walaupun aku tak tahu apa, tapi aku melihat ke dalam jiwamu dan merasakan kau menyembunyikan sesuatu dari orang-orang di sekitarmu, oh ani, bukan hanya orang-orang disekitarmu, tapi orang-orang asing yang bahkan tak kau kenal. Kau adalah seorang penjaga rahasia yang baik. Tapi sayang kau tidak bisa mengalahkan Sang Joker, karena kau hanya sebuah kartu As.” ia masih memejamkan matanya.

“Eh, Sang Joker?” tanyaku heran karena Madame tiba-tiba membicarakan kartu.

“Ne. Sang Joker telah datang…bersiaplah!”

“Siapa Sang Joker yang kau maksud?” tanyaku dengan sangat penasaran.

“Seseorang yang akan membongkar rahasia terbesarmu, dialah Sang Joker. Tapi disaat semua berakhir, Sang Joker akan mengalah karena terjerat sesuatu yang kau ciptakan secara tidak disengaja.”

“Apa itu?”

“Kau akan mengetahuinya nanti, ini hanya masalah waktu…” akhirnya senyum tipis terkembang di wajah Madame.



Kamar tamu mewah rumah keluarga Son ini ternyata tidak membuatku nyaman. Sial, gara-gara Madame itu, malam ini aku tak bisa tidur. Padahal aku sendiri yang bilang kalau ramalan itu hanyalah bullshit, tapi sekarang aku benar-benar mempertimbangkannya. Apa dia benar-benar bisa meramal atau itu semua hanya omong kosong belaka?

Masalahnya, dia tahu bahwa aku menyembunyikan rahasia besar. Dan yang paling membuatku tidak tenang adalah, siapa yang dia maksud dengan Sang Joker itu? Yang aku tahu, Joker adalah bagian dari kartu Bridge yang terkuat yang bahkan tidak bisa dikalahkan oleh empat kartu As sekaligus. Apa aku salah?

Bagaimana kalau rahasiaku benar-benar terbongkar oleh Sang Joker? Apa aku tak bisa menghindarinya? Eotteokhae?



“JunEonnie, berhati-hatilah.”

“Ne, aku tahu oppa.” aku dan Joon oppa langsung pergi ke lokasi syuting setelah tiba di tempat tujuan. Di mv ini, aku hanya muncul 2 kali yang jika digabungkan mungkin tidak lebih dari 20 detik. Maklumlah, aku bukan ‘sorotan utama’ dalam mv ini, melainkan hanya pasangan duet. Lagipula pihak managemen melarangku tampil terlalu lama di mv ini.

Hanya butuh waktu lima hari untuk menyelesaikan mv ini karena bagian cerita Junhyung dan kekasihnya masih sama dengan mv yang sebelumnya.

“Apa yang mereka lakukan sekarang?”

“Mengadakan pesta malam penutupan. Kau diam saja disini denganku, disana terlalu berbahaya.” kata Joon oppa.

“Tapi oppa, aku bosan disini…” aku memelas pada Joon oppa. Tapi percuma, Joon oppa sedang sibuk dengan PSP-nya.

Aku hanya bisa mendengus kesal. Kalau begini lebih baik aku pulang dan meminta Hye Min menemaniku jalan-jalan sebentar.

“Aku pergi sebentar ya.” kata Joon oppa yang langsung mematika PSP-nya.

“Odika?”

“Toilet. Tenang, disini sepi. Kau tidak akan apa-apa. Semua orang sedang berpesta malam ini.” lalu ia langsung pergi dengan terburu-buru sambil memegangi perutnya.

Apa tidak berbahaya meninggalkanku sendirian disini? Walaupun semua orang sedang berpesta, bukan berarti keadaan aman kan?

Tok tok tok!

Eh? Kenapa cepat sekali? Rasanya baru saja beberapa detik yang lalu Joon oppa pergi keluar…

“Annyeong.”

Astaga! Dia……….Joon oppaaa tolongg akuuu……!!!!!!!

“Aku hanya ingin mengantarkan ini. Yang besar ini hadiah dari managemen kami sebagai tanda terima kasih, dan yang kecil ini hadiah dari Yoseob.” dia meletakan bingkisan yang cukup besar dan sebuah kado kecil di lantai. Aku masih diam membatu melihatnya. Untung saja aku masih menggunakan kostum lengkapku.

“Kenapa kau tidak ikut berpesta? Apa pesta terlalu membahayakan untukmu? Kemana managermu?” tanya Junhyung, tapi aku tetap diam. Entah kenapa aku tidak suka nada bicaranya yang sok akrab seperti itu.

“Aku tahu keadaanku disini berbahaya untukmu. Tenang saja, aku tak akan memaksamu melepaskan topengmu itu, setidaknya tidak sekarang.” katanya pelan tapi pasti. Walaupun samar, aku masih bisa melihat senyum sinisnya.

“Jujur saja, aku orangnya mudah penasaran. Termasuk dengan identitasmu. Dan aku bukan orang yang biasa membiarkan rasa penasaran itu hilang begitu saja. Kau mengerti kan apa maksudku?” tanyanya lagi dan aku masih tetap diam. Tak akan kubiarkan dia mendengar suaraku!

“Aku yakin kau juga mengerti. Tapi aku akan memperjelas lagi bahwa aku, secepatnya, akan membuka identitasmu. Tenang, kalau aku sudah tahu siapa kau, aku akan merahasiakannya. Yah kecuali kau menceritakan masalah ini pada orang lain. Siap-siap saja, JunEonnie.” ia lalu beranjak pergi. Tapi sebelum keluar, dia berkata, “Nama panggilanku adalah Joker. Dan kau pasti tahu, di setiap permainan manapun, Joker tidak akan pernah kalah. Ingat itu.” ia melayangkan senyum sinisnya sekali lagi lalu pergi meninggalkan ruanganku. Dan tak lama setelah itu, Joon oppa datang.

“Mian, aku terlalu lama. Tapi tidak terjadi apa-apa kan?” Joon oppa kembali menghidupkan PSP-nya.

Sial! I’m speechless! Aku tak tahu apa yang harus aku katakan. Beribu pertanyaan dan saran langsung memenuhi otakku. Apa aku harus memberitahukan ini pada Joon oppa? Eottokhae? Aku mulai panik memikirkannya.

“Wae? Gwenchana?” Joon oppa memandangiku heran.

“Oppa…aku ingin pulang. SEKARANG!”



Belakangan ini banyak sekali yang aku pikirkan. Baik tentang ramalan Madame Liliya ataupun perkataan Junhyung beberapa hari yang lalu. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata ramalan tentang Hye Min terbukti! Hye Min benar-benar mendapat nilai A+ dalam pelajaran Shin seongsaenim dan Joong Woo meminta Hye Min untuk menjadi yeojachingunya. Apakah kebenaran ramalan itu juga berlaku padaku?

Dan juga, apa Sang Joker yang Madame itu maksud adalah Junhyung? Setahuku nama panggilannya memang Joker. Madame bilang Sang Joker telah datang dan pada kenyataannya aku baru dekat, eh mengenal maksudku, Junhyung selama beberapa bulan.

“Ya! Fani, jangan melamun terus!” suara Hye Min menyadarkanku. “Kau kenapa sih? Belakangan ini kau lebih sering melamun. Apa ada masalah?”

“Ah, ani. Hanya saja aku belum membayar uang kuliah.” jawabku berbohong karena pada kenyataannya kuliah 8 semester pun bisa kubayar langsung hari ini.

“Oh, soal itu kau tak usah khawatir. Kau bisa meminjam uangku dulu.” katanya. Aku sangat suka sifat Hye Min yang satu ini. Walaupun dia bukan dari kalangan atas, tapi dia selalu ingin menolong sahabatnya.

“Tidak usah. Hye Min aku mau minta pendapatmu…”

“Tentang apa?”

“Kalau kau tahu siapa sebenarnya JunEonnie, bagaimana perasaanmu?”

“Maksudmu kalau aku tahu bahwa JunEonnie adalah orang dari kalangan atas atau kalangan bawah?” tanyanya lagi.

“Kalau dia dari kalangan bawah?”

“Sebenarnya efeknya sama saja sih untukku. Tentu saja aku akan terkejut. Shock lebih tepatnya.” ia langsung menyanyikan lagu Shock dari BEAST.

“Maksudku, apa kau masih akan mengidolakannya kalau ternyata dia dari kalangan bawah?”

Ia langsung berhenti menyanyi. “Hmm…molla.” dia mengangkat bahunya, “Masalahnya aku tak tahu dia dari kalangan atas atau bawah.”

“Kalau dia ternyata orang terdekatmu?” tanyaku lagi.

“Kau ini kenapa sih? Dari tadi menanyakan hal itu terus. Apa identitas JunEonnie sudah terbongkar?” dia menatapku curiga.

“Ani, aku hanya ingin tahu saja. Jadi bagaimana?”

Hye Min lalu tertawa dan berkata, “Tidak mungkin JunEonnie adalah orang terdekatku. Aku pasti akan menyadarinya.” Cih, dasar Hye Min bodoh!

Ia lalu memusatkan kembali perhatiannya pada laptop. Pasti Hye Min sedang mencari berita tentang BEAST atau JunEonnie. Kebiasaan.

Membosankan sekali disini. Sore begini memang tidak banyak mata kuliah yang aktif. Hanya mata kuliah bagian kelasku dan kelas kedokteran yang masih aktif. Lagipula sore-sore begini enaknya pergi jalan-jalan atau tidur.

“Hhhaaaa????” Hye Min melotot terkejut memandangi laptopnya sendiri. Dasar, baca gosip saja sampai seperti itu.

“Wae?” tanyaku malas.

“Ju, Junhyung oppa…” Hye Min tergagap saking terkejutnya. Begitu juga aku. Ini bukan berita tentang Junhyung yang berhasil membokar identitas JunEonnie kan? Langsung saja aku merebut laptopnya dari pangkuan Hye Min.

Yong Junhyung (BEAST) Mengkonfirmasikan Bahwa Hubungannya Dengan Goo Hara (Kara) Telah Berakhir

Kabar mengejutkan datang dari personil BEAST, Yong Junhyung, yang mengkonfirmasikan bahwa hubungannya dengan personil Kara, Goo Hara, telah berakhir.

Kemarin, saat jumpa pers yang tidak dihadiri Goo Hara, Junhyung mengatakan hubungannya berakhir karena kurangnya komunikasi antara mereka. Mungkin karena kesibukan masing-masing membuat mereka jarang bertemu.

Belum ada kepastian dari Goo Hara mengenai kabar ini karena Kara sedang disibukkan dengan comeback mereka. Berita ini tentu saja sangat mengejutkan mengingat hubungan mereka baru saja terjalin beberapa bulan. Hal ini menimbulkan banyak respon dari para netizen dan…(Read more)



“Kembalikan Fani, aku belum selesai membacanya!” Hye Min merebut lagi laptopnya. Terlihat sekali Hye Min senang membaca berita itu. Senyum pun tak lepas dari wajahnya.

Haahh…hampir saja jantungku copot. Kukira berita itu ada hubungannya denganku, ternyata hanya berita tidak penting.

“Ya ampun…Junhyung putus dengan Hara…” gumam Hye Min sambil masih membaca berita.

“Kau senang kan?”

“Tentu saja! HAHAHAHA….!” Hye Min tertawa puas. “Kita harus merayakan ini Fani! Aku akan mengajakmu keluar malam ini!”

“Tidak usah. Itu semua tidak ada hubungannya denganku.” jawabku malas.

“Tidak mau tahu. Kau harus ikut. Aku harus membeli tiket tambahan secepatnya!” serunya semangat. “Tiket? Tiket apa?” tanyaku.

“Tiket ‘Midnight Sound’! Konsernya besok pukul 11 malam. Kalau tidak salah akan ada 2PM, Kim Wan Sun, Infinite, SHINee, After School, dan siapa lagi ya? Ah aku lupa. Tapi yang pasti akan ada BEAST juga!!! Pokoknya kau harus datang. Aku tunggu kau di depan rumah besok. OK???



“Palli!!!”

Cih, kebiasaan. Masa aku harus menemani Hye Min menonton konser malam-malam begini? Mana besok aku harus latihan lagi. Aku butuh istirahat….!!!

“Ne, kajja.” jawabku malas. Langsung saja Hye Min menjalankan motorku menuju tempat konser.

Ya ampun…ramai sekali disini. Ruangan besar nan luas ini membuat teriakan para penonton menggema besar. Beberapa orang meneriakan ‘2PM! 2PM! 2PM!’, ‘SHINee you are shining!!!’, dan ‘BEAST!!! We are BEAST!!!!!!”. Cih, dasar fans fanatik!

“Fani, ayo k..-“ Hye Min mengatakan sesuatu padaku, tapi aku tidak bisa mendengarnya karena suara yang lain menenggelamkan suara Hye Min.

“Apa..?!”

“Kita ke…—“

“APPAA..???!!” teriakku. Aku benar-benar tak bisa mendengar suara Hye Min.

“KITA KE STANDING PLACE! TEMPAT KITA DISANA!” balas Hye Min yang sama-sama berteriak.

“YA! CHAKKAMAN! HYE MIN-A!” Hye Min menghilang dari pandanganku. Ck, kemana dia? Disini terlalu banyak orang, aku tak bisa menemukannya.

Beberapa kali aku meneriakkan namanya. Tenggorokanku sampai kering terus berteriak-teriak. Kemana sih yeoja bodoh itu???

“FANI..FANI…! KESINI!” seseorang menarik lenganku. Dan dia Hye Min.

“Ya! Kau ini kemana saja?! Dari tadi aku cari-cari!!”

“APA??! AKU TAK BISA MENDENGARMU! BICARALAH YANG KERAS!” jawabnya.

“KAU KEMANA SAJA?? DARI TADI AKU MENCARIMU! BISA TIDAK SIH JANGAN KELUYURAN TERUS???!! KALAU SAMPAI KAU HILANG LAGI, AKU TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN MENINGGALKANMU!!” teriakku sekuat tenaga.

“AH, NE. MIAN..KAJJA!!”

Aku dan Hye Min pun menuju standing place. Bukan main sesaknya disini. Kalau disuruh memilih antara menonton konser ini atau menyanyi lipsync sebagai JunEonnie, aku pasti akan lebih memilih menyanyi lipsync. Yeoja-yeoja di samping, di depan, maupun di belakangku tak henti-hentinya berteriak memanggil idola mereka. Untungnya aku bukan tipe fans seperti mereka.

Aku benar-benar merasa tersiksa disini. Aku kena pukul, kena jambak, kakiku terinjak, tubuhku terdorong ke kanan kiri, dan…ah mengerikan. Malam ini aku habiskan dengan teriakan. Bukan teriakan seorang fans melainkan teriakan orang marah. Tenggorokanku sudah mulai kering sekarang gara-gara terus berteriak. Ternyata memang lebih baik ditonton daripada menonton.

“AWW! HYE MIN, KAU MENGINJAK KAKIKU…….!!!!!!!”



Suara ponsel membuatku terbangun pagi ini. Ya Tuhan, aku masih mengantuk. Gara-gara konser sialan itu, aku baru pulang pukul setengah tiga pagi.

Tanpa melihat layar aku langsung menerima telepon. “YA! DIMANA KAU? APA KAU LUPA HARI INI ADA JADWAL LATIHAN?” teriak Joon oppa. Aku pun langsung menjauhkan ponsel dari telingaku. Dia bisa membuatku tuli.

“Ne, a…” eh, suaraku kenapa? Aku langsung pergi ke dapur dan meminum segelas air putih, tapi suaraku tetap tidak berubah. Y, ya ampun…suaraku hilang! HILANG!!

“Halo, Fani? Ya! Kenapa diam saja? Dimana kau sekarang?”

“O..a…” aku benar-benar tidak bisa mengeluarkan suara. Klik. Aku langsung menutup telepon dan mengirim pesan pada Joon oppa.

To : Son Joon oppa

Aku berangkat sebentar lagi. Ada sesuatu yang harus aku beritahukan. Ini gawat!



“Mwo? Suaramu hilang? HILANG..?? Dan itu gara-gara konser yang tadi malam kau tonton??!!” Joon oppa terlihat sangat kaget dan marah membaca catatan yang kutulis. Itu satu-satunya cara agar aku bisa berkomunikasi.

“Appa, eotteokhae? Dua hari lagi JunEonnie akan tampil di KBS Musik Bank dan sekarang suaranya menghilang!” tanya Joon oppa pada appa-nya. Pak Son terlihat sedang berpikir dan… “Sepertinya kau harus lipsync.”

“MWO? LIPSYNC?” kata Joon oppa setengah berteriak. “Appa sadar kan kalau JunEonnie tidak pernah sekalipun bernyanyi dengan cara lipsync??”

“Arra. Memangnya ada cara lain selain itu? Kita tidak mungkin membatalkan kontrak. Kalau itu terjadi kita pasti akan dituntut. Kita juga tidak mungkin mencari orang lain untuk menggantikan JunEonnie. Suaranya punya ciri khas tersendiri, tak mungkin digantikan.”

“Tapi pasti berita miring tentang JunEonnie langsung beredar!” Aku hanya bisa mengangkat sebelah alisku tanda aku tak mengerti. Seolah tahu aku tak mengerti dengan ucapannya, Joon oppa melanjutkan, “Banyak orang akan bertanya-tanya mengapa JunEonnie tampil lipsync. Mereka mungkin mengira yang tampil bukanlah JunEonnie dan pasti berpikir terjadi sesuatu pada JunEonnie yang asli. Bagaimana kita menjelaskannya nanti?”

“Appa akan menjelaskan yang sebenarnya nanti. Toh tidak akan terlalu membahayakan kan kalau appa berkata yang sebenarnya?” Joon oppa hanya bisa diam mendengar rencana appa-nya, begitu juga aku.



Ternyata benar apa yang dikatakan Joon oppa. Setelah penampilanku usai, wartawan dari tiga majalah berbeda langsung mewawancarai Pak Son yang sengaja ikut menemaniku di acara itu. Pak Son memberitahu mereka bahwa aku sedang sakit tenggorokan dan tidak bisa berbicara maupun menyanyi dengan baik.

Berita ini langsung menjadi trending topic di berbagai situs jejaring sosial dan televisi-televisi swasta maupun internasional. Berlebihan memang, tapi itulah aku. Sepertinya kata ‘terkenal’ saja belum bisa mendeskripsikan statusku saat ini.

Tidak sedikit dari mereka menyangka penyanyi yang lipsync itu bukanlah aku. Dan ada juga yang menyangka aku terkena penyakit berat sampai-sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur. Padahal aku hanya sakit tenggorokan. Banyak dari mereka menyalahkan pihak JE Entertainment karena terlalu berat memperkerjakanku. Padahal ini bukan salah pihak JE Entertaiment melainkan salah sahabatku sendiri, Kim Hye Min!

The End

Eh salah…!!!

To Be Continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar