Triangle
Love (Part 3)
Author :
Dini
Main cast :
Cho Kyuhyun
( SUPER JUNIOR )
Kim JongWoon
( SUPER JUNIOR )
Dini (
Author narsis )
Fani Yunisa
[OC]
Support Cast
:
All member
Super Junior
Rating :
PG
Genre :
Love
Length :
Chapter
Author’s POV
“BRAAKK!!” Kyu membanting pintu kamar dan masuk ke dalam kamarnya.
Dini dan Yesung langsung menjaga jarak diri mereka masing-masing. Tanpa mereka
sadari ada seseorang yang melihat mereka bertiga.
“A.. ada apa dengan Kyu?” tanya Yesung tergagap pada Dini sambil
memegang leher bagian belakangnya salah tingkah.
“Mollayo oppa. Mungkin dia kalah bermain game.” jawab Dini
tertunduk karena merasa malu.
“Ah, kau benar. Dia memang suka marah-marah sendiri jika kalah
bermain game. Hmmm... Gomaweo..” kata Yesung pada Dini.
“Cheonmaneyo oppa..” jawab Dini sambil tersenyum.
Tiba-tiba Fani datang menghampiri mereka.
“Ehemm, Ehem,, apa aku mengganggu kalian?” tanya Fani dengan nada
menggoda.
Aissh, apa-apaan Fani bertanya seperti itu membuatku malu saja,
gumam Dini dalam hati.
“Tentu saja tidak.” jawab Yesung salah tingkah.
Tak lama semua
member kembali berkumpul di ruang tengah. Setelah berpamitan pada oppadeul,
Dini dan Fani pun pulang. Saat berpamitan memberdeul banyak yang berbasa-basi
menyuruh Dini datang lagi ke dorm, tapi hanya Kyuhyun yang kelihatan tidak
bersemangat, dia malah sibuk dengan PSP kesayangannya.
Author’s POV End
Fani’s POV
Aku masih penasaran dengan kejadian tadi saat Kyu oppa membanting
pintu kamarnya setelah melihat Dini dan Yesung oppa berdekatan dan hampir
berpelukan. Apa yang sebenarnya mereka lakukan? Tidak mungkin mereka hanya
mengobrol dengan jarak yang berdekatan seperti itu. Dan, kenapa Kyu oppa
membanting pintu kamarnya? Jangan-jangan...... Ah, tidak mungkin. Mereka baru
saja bertemu tadi. Sebaiknya aku tanyakan langsung pada Dini.
(Fani berjalan ke kamar Dini. Sesampainya di kamar Dini.)
“Tok,,Tok,,Tok,,” aku
mengetuk pintu kamar Dini.
“Masuk..” jawab Dini dari dalam, dan aku pun masuk. Kulihat dia
sedang serius dengan PSP kesayangannya sambil berbaring di atas ranjang.
“Apa aku menggagumu?” tanyaku menghampirinya dan duduk di tepi
ranjang di dekat kakinya.
“Tidak.” jawabnya tapi dia tidak mengalihkan pandangan dari PSP nya
sedikitpun. Aku hanya menghela nafas panjang melihatnya.
“Ada yang ingin kutanyakan padamu.”
“Bicaralah, kau ini aneh sekali.” katanya masih dengan posisi yang
sama. Aigoo, dia ini menyebalkan sekali jika sedang bermain game.
“Aku serius Dini.” kataku dengan sedikit penekanan.
“Arasseo.” jawabnya mematikan PSP nya dan duduk menghadapku. “Apa
yang ingin kau bicarakan?”
“Sebenarnya apa yang kau lakukan dengan Yesung oppa? Tidak mungkin
kau hanya mengobrol dengannya dengan posisi sedekat itu.” tanyaku to the point.
“Jadi kau melihatku?” aku hanya mengangguk mengiyakan. “Oh, tadi
aku sedang melihat-lihat hasil jepretanku dengan Yesung oppa. Jadi kami duduk
sangat berdekatan.”
“Lalu, kenapa Kyu oppa membanting pintu kamarnya ketika melihat
kalian? Apa jangan-jangan dia cemburu melihatmu dengan Yesung oppa?” kataku
menebak-nebak.
“Memangnya dia membanting pintu kamarnya ketika melihatku dengan
Yesung oppa? Tidak mungkin dia cemburu melihatku dengan Yesung oppa, jika aku
berdekatan dengan Sungmin oppa dia pasti akan cemburu. Kau ini bagaimana sih?
Kau kan SPARKKYU sejati, tapi couple si evil saja kau tidak tahu.” jawabnya.
“Aissh kau ini, bukan itu maksudku. Maksudnya, Kyu oppa itu cemburu
pada Yesung oppa karena berdekatan denganmu.” jelasku sedikit kesal. Ku lihat
ada perubahan pada wajahnya, dia terlihat kaget dengan ucapanku. “Apa kau
pernah bertemu dengan Kyu oppa sebelumnya?” tanyaku.
Dia menundukkan kepalannya.”Hmmmm....Sebenarnya, sebenarnya...”
jawabnya ragu-ragu.
“Sebenarnya apa?” tanyaku tidak sabar.”Bicaralah yang jelas.”
“Ah, arasseo. Aku akan menceritakan semuanya padamu.”
Dini menceritakan semuanya kepadaku. Jadi, ternyata saat di
perpustakaan dia bertemu dengan Kyu oppa yang sedang dikejar-kejar fansnya, dan
mereka juga bermain game bersama di taman.
“Apa mungkin dia jatuh cinta pada pandangan pertama kepadamu?”
tanyaku.
“Aissh, kau ini. Dia tidak mungkin jatuh cinta padaku. Dia itu
seorang bintang, sedangkan aku, aku hanya wanita biasa. Bahkan dia bisa
mendapatkan 1000 wanita yang jauh lebih baik dariku. Dan apa kau tidak akan
memusuhiku jika si evil itu jatuh cinta padaku?” katanya terkekeh.
“Tentu saja tidak. Aku akan merasa senang sekali jika kau
berpacaran dengannya. Ah, aku tidak bisa membayangkan jika sepupu iparku adalah
seorang bintang yang sangat diidolakan di seluruh dunia.” jawabku berapi-api.
“Kau ini terlalu berlebihan.” jawabnya lalu merebahkan kembali
tubuhnya di ranjang dan memainkan PSP nya lagi. Dia ini menyebalkan sekali. Aku
pun keluar dari kamarnya sambil senyum-senyum sendiri membayangkan Kyu oppa
menjadi sepupu iparku.
Fani’s POV End
Dini’s POV
(Keesokan Harinya)
Ah menyebalkan
sekali, hari ini aku terpaksa diam di rumah sendiri. Aku bangun siang, Fani
sudah berangkat kuliah dan kedua orang tuanya sudah berangkat bekerja. Ingin
sekali rasanya berjalan-jalan keluar, tapi aku tidak tahu jalan, aku takut
tersesat. Tidak lucu kan kalau besok pagi berita kehilanganku akan menjadi
headline di sebuah surat kabar?
Drrrrttt.....Drrrtttt......Drrrrtttt.......
Terdengar suara getaran handphone-ku, ternyata ada panggilan masuk.
Nomernya tidak dikenal.
“Yeobosseo?” jawabku mengangkat telepon.
“Yeobosseo. Dini-ah, apa ini benar nomer ponselmu?” jawab seorang
namja diseberang telepon.
“Ne. Nuguseo?” tanyaku.
“Ini aku Kim JongWoon. Apa kau ada acara hari ini?” tanyanya.
Ternyata Yesung oppa yang menelponku. Hah? Yesung oppa, Yesung oppa menelponku,
mimpi apa aku semalam? Tapi tunggu sebentar, dari mana dia tahu nomor ponselku?
“Eh, ternyata kau oppa. Aku tidak ada acara hari ini, memangnya
kenapa?” jawabku masih tidak percaya bahwa biasku menelponku.
“Aniya, aku hanya ingin mengajakmu jalan-jalan, eotte? Apa kau
mau?”
Dia mengajakku jalan-jalan? Apa aku tidak salah dengar?
“Ne oppa, aku mau.” jawabku. Kudengar helaan nafasnya, dia
terdengar lega sekali mendengar jawabanku tadi. Ah, mungkin hanya perasaanku
saja.
“Arasseo. Aku akan menjemputmu.”
“Oppa, memangnya kau tahu alamat rumahnya Fani? Dan, dari mana kau
tahu nomor ponselku?”
“Tentu saja, aku mendapatkan alamat rumah Fani dan nomor ponselmu
dari Fani. Sebaiknya kau siap-siap sekarang karena aku akan sampai di rumah
Fani 1 jam lagi.” jawabnya.
“Ne oppa.” jawabku lalu menutup teleponku dan segera bersiap-siap.
Dini’s POV End
Author’s POV
Hari ini Yesung memutuskan untuk mengajak Dini jalan-jalan. Entah
mengapa baru beberapa jam saja tidak bertemu dengan gadis itu Yesung sudah sangat
merindukannya. Ne, merindukan senyuman hangat yang dimiliki gadis itu, senyuman
yang dapat menenangkan hatinya. Sekarang mereka berdua sudah berada di dalam
mobil Yesung yang sedang berjalan di atas aspal yang mulus(?). Suasana di mobil
hingga saat ini masih hening. Sibuk dengan pikiran masing-masing.
“Hmmm.. oppa, sebenarnya kita akan pergi kemana?” tanya Dini
memulai pembicaraan, tidak tahan dengan situasi yang membuatnya semakin
canggung.
“Nanti kau juga akan tahu. Aku yakin kau tidak akan kecewa, dari
sana kau dapat mengambil beberapa gambar untuk oleh-oleh ke Indonesia,
tempatnya sangat indah.” jelas Yesung, tapi dia tetap fokus ke jalanan hanya
sesekali menengok ke arah Dini sambil tersenyum.
“Jinjja? Ah, aku jadi penasaran.” jawab Dini menggebu-gebu. Yesung
menoleh sebentar ke arah Dini lalu tersenyum kepadanya lalu fokus kembali pada
jalanan yang ada di depannya.
Akhirnya mereka sampai di tempat yang dituju yaitu N Seoul Tower.
“Kajja, kita ke atas. Dari sana akan terlihat pemandangan kota yang
sangat mengagumkan.” ajak Yesung.
“Ne. Tunggu sebentar oppa.” Dini mengeluarkan kamera dari tasnya
lalu memfoto N Seoul Tower. Untuk kenang-kenangan pikirnya. “Kajja oppa.” ajak
Dini pada Yesung sambil tersenyum. Dia
tersenyum lagi kepadaku? Dan aku hanya bisa mematung melihat senyumannya.
Lagi-lagi aku terpesona melihat senyumannya. Apa aku memang menyukainya pada
pandangan pertama? Ah mollayo, aku juga tidak mengerti. Gumam Yesung dalam
hati.
Dini berjalan mendahului Yesung, tapi baru beberapa langkah dia
berjalan dia terhenti karena saat menoleh ke belakang ternyata Yesung tidak
mengikutinya. Yesung masih berdiri mematung di tempat saat Dini mengambil
gambar N Seoul Tower. Dini berbalik arah berjalan ke arah Yesung.
“Oppa, apa kau baik-baik saja?” kata Dini sambil melambai-lambaikan
tangannya di depan wajah Yesung. Yesung pun tersadar dari lamunannya.
“Ah, Ne. Aku baik-baik saja. Kajja,” ajak Yesung lalu menggandeng
tangan Dini. Betapa terkejutnya gadis itu ketika Yesung menggenggam tangannya.
Author’s POV End
Dini’s POV
Rasanya seperti
mimpi bisa berjalan-jalan dengan seseorang yang sangat aku idolakan, siapa lagi
kalo bukan Yesung oppa. Sekarang aku sedang berada di N Seoul Tower bersamanya,
tentu saja Yesung oppa dengan penyamaran lengkapnya, katanya dari atas tower
itu akan terlihat pemandangan kota yang indah. Ah, aku jadi sangat penasaran.
“Kajja, kita ke atas. Dari sana akan terlihat pemandangan kota yang
sangat mengagumkan.” ajak Yesung oppa.
Oh, jadi ini yang namanya N Seoul Tower yang penuh dengan gembok
cinta di sekeliling pagarnya. Ternyata memang indah sekali.“Ne. Tunggu sebentar
oppa.” Aku mengeluarkan kamera dari tasku lalu memfoto N Seoul Tower. Untuk
kenang-kenangan fikirku. “Kajja oppa.” ajakku pada Yesung oppa sambil tersenyum.
Aku berjalan mendahuluinya, aku sudah tidak sabar ingin melihat gembok-gembok
itu dan tentu saja ingin melihat pemandangan kota dari atas sana. Ketika aku
menoleh ke belakang bermaksud akan mengajak Yesung oppa mengobrol, aku kaget
karena aku mendapatinya sedang berdiri mematung di tempat aku memotret N Seoul
Tower tadi. Aku berbalik arah berjalan menghampirinya.
“Oppa, apa kau baik-baik saja?” kataku melambai-lambaikan tangan di
depan wajahnya. Yesung oppa tersadar dari lamunannya.
“Ah, Ne. Aku baik-baik saja. Kajja,” ajak Yesung oppa lalu
menggandeng tanganku. Mwo? Dia menggenggam tanganku? OMO! Mimpi apa aku
semalam. DEG! Ada apa dengan jantungku? Kenapa jantungku berdegup tidak
beraturan seperti ini? Oppa ku mohon lepaskan tanganku, aku bisa pingsan jika
kau terus-terusan seperti ini. Kenapa dia malah mempererat genggaman tangannya?
OMO, oppa jika kau terus seperti ini bisa-bisa jantungku copot dari tempatnya
karena bekerja lebih cepat dari biasanya.
Akhirnya aku dan Yesung oppa sampai di atas N Seoul Tower. Ah,
ternyata yang di katakan Yesung oppa memang benar, dari sini pemandangannya
terlihat sangat indah sekali. Aku tidak ingin melewatkan sedikitpun moment
indah ini, aku langsung memotret pemandangan yang sekarang terlihat jelas di
hadapanku. Begitu juga dengan Yesung oppa, dia juga terlihat sibuk dengan
kameranya. Cukup lama aku berada di N Seoul Tower, aku tidak hanya memotret
pemandangan saja, tapi aku juga berfoto bersama dengan Yesung oppa, bercanda
dan tertawa bersama. Dia sering sekali berpose yang membuatku tertawa
melihatnya, tapi dia tetap kelihatan lucu walaupun berpose agak aneh. Mungkin
orang yang saat ini sedang melihatku bersama Yesung oppa akan mengira bahwa
kami adalah sepasang kekasih yang sedang melepas rindu. Ah, andai saja itu
semua kenyataan. Hei,, apa yang sedang kau fikirkan Dini, jangan-jangan kau
mulai menyukainya lebih dari seorang fans. Ah, mollayo.
Setelah puas dengan keindahan pemandangan N Seoul Tower, Yesung
oppa mengajakku ke sebuah pasar modern yaitu Namdaemun Market. Dan hingga saat
ini Yesung oppa masih mengenggam tanganku, dia melepaskan genggamannya saat dia
sedang menyetir dan ketika aku akan memotret saja, sebenarnya ada apa
dengannya? Apa dia juga mulai menyukaiku? Aissh, kau ini PD sekali, tidak
mungkin dia menyukaimu. Di sini aku bisa memotret keadaan kota. Ini adalah hal
yang paling aku sukai. Aku berkeliling Namdaemun Market sambil memotret hiruk
pikuk disana. Saat aku mengarahkan kameraku ke beberapa toko yang berjajar
disana, tatapanku terhenti saat melihat Hoodie yag dikenakan manekin salah satu
toko yang akan aku potret tadi. Modelnya sangat lucu, Hoodie itu berwarna
merah, tapi sepertinya itu lebih pantas jika di pakai oleh seorang namja.
Ah, aku akan membeli Hoodie itu untuk Yesung oppa sebagai tanda
terima kasihku padanya karena dia telah mengajakku jalan-jalan hari ini.
Dini’s POV End
JongWoon’s POV
Aku senang sekali
hari ini bisa mengajaknya jalan-jalan bersamaku. Harus aku akui, sepertinya aku
memang mulai menyukainya. Selama di N Seoul Tower aku menggenggam tangannya,
dan dia tidak menolak. Entah kenapa aku merasa tidak ingin jauh darinya.
Sekarang aku sedang berada di Namdaemun Market bersamanya. Aku sengaja
mengajaknya ke sini, karena menurutku ini tempat yang bagus untuk memotret
keadaan kota. Dan sepertinya dia juga sangat menyukainya, karena kulihat dari tadi
dia hanya sibuk memotret dan belum membeli satu barang pun dari sini.
“Oppa..” panggil seseorang yang aku yakini dia adalah Dini sambil
menyentuh pundakku, yang membuatku langsung menoleh ke arahnya.
“Ne, sepertinya kau sudah membeli sesuatu?” tanyaku saat aku
melihat dia menjinjing satu tas belanjaan.
“Ne oppa, ini untukmu.” Dia memberikan tas belanjaannya itu padaku.
“Sebagai tanda ucapan terimakasihku, karena kau sudah mau mengajakku
jalan-jalan.” katanya dan dihiasi senyuman khas di wajahnya. Ya, senyuman yang
selalu aku rindukan.
“Ah, seharusnya kau tidak perlu seperti ini. Aku senang bisa
jalan-jalan denganmu.” jawabku membalas senyumannya. Aku membuka tas
belanjaannya dan mengambil isinya. Ternyata isinya sebuah Hoodie berwarna
merah, warna favoriteku. “Gomaweo Dini-ah.” ucapku sambil tersenyum.
“Cheonmaneyo oppa.” jawabnya.
“Aku juga ingin membelikanmu sesuatu, apa yang paling kau sukai?”
dia tidak menjawabku. Tapi tatapannya menuju...... ah, sepertinya dia
menginginkan boneka Doraemon berukuran jumbo itu.
“Kajja!” aku menarik
lengannya menuju ke toko tersebut.
JongWoon’s POV End
Author’s POV
Matahari di
gantikan oleh sang bulan bersama bintang-bintang yang berkerlap-kerlip
menghiasi langit. Cuaca malam ini sangat indah walaupun angin malam membuat
tubuh sedikit menggigil. Yesung dan Dini sedang duduk di sebuah bangku di tepi
sungai. Mereka saat ini sedang berada di Sungai Han, menikmati keindahan sungai
ini di malam hari yang tampak menawan dihiasi banyak lampu. Ah, sangat
menyejukkan hati.
“Oppa sekali lagi terima kasih untuk hari ini. Jeongmal gomaweo
oppa.” kata dini tersenyum tapi tatapannya tidak terlepas dari pemandangan Sungai
Han.
“Apa kau senang?” tanya Yesung menoleh ke arah Dini.
“Ne oppa. Aku sangat senang hari ini.” jawab Dini sambil tersenyum
ke arah Yesung. Yesung membalas senyuman gadis itu.
“Apa kau kedinginan? Sepertinya tubuhmu menggigil.” tanya Yesung
dengan wajah memancarkan kekhawatiran.
“Sedikit oppa.” jawab Dini dengan bibir bergetar karena kedinginan.
Melihat Dini kedinginan Yesung menggenggam kedua tangan Dini lalu mengusap-ngusap
dengan kedua tangannya.
“Begini lebih baik.” kata Yesung tersenyum. Dini membalas senyuman
Yesung tanpa menjawab perkataan lelaki itu. Sepertinya dia terlalu kaget dengan
apa yang Yesung lakukan padanya hingga dia tidak dapat berkata apa-apa lagi.
Drrrrrrrrtttttt...... Drrrrrrrrtttttt...... Drrrrrrrrtttttt......
Ponsel Yesung bergetar tanda ada panggilan masuk, ternyata dari
couplenya, Wookie.
“Yeobosseo.” jawab Yesung mengangkat telepon.
“....”
“Baiklah Wookie-ah, aku akan segera pulang.” Yesung menutup
teleponnya dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jaketnya.
“Dini-ah, kita harus pulang sekarang. Wookie menyuruhku untuk
segera pulang dan makan malam. Dan kau harus ikut ke dorm untuk makan malam
bersama kami, dan setelah itu aku akan mengantarkanmu pulang. Eotte?”
“Ne oppa.” jawab Dini. Lalu yesung menggandeng Dini untuk pulang
bersamanya ke dorm.
(Sesampainya di dorm)
“Aku pulang.....” teriak Yesung. Hei,, dia kedengaran seperti
Nobita saja ketika baru pulang sekolah. Gumam Dini dalam hati dia terkekeh
pelan mendengarnya.
Semua member menatap Dini dan Yesung yang sedang bergandengan
tangan di hadapan mereka dengan tatapan aneh. Yesung dan Dini yang sadar bahwa
memberdeul menatap tangan mereka berdua, langsung melepaskan genggaman tangan
mereka. Dini dan Yesung hanya bisa tertunduk karena malu. Dan tanpa mereka
sadari ada seseorang yang menatap mereka dengan penuh kebencian. Yang tak lain
adalah Kyuhyun.
TBC
Akhirnya author bisa juga nyelesaiin Part yang ke tiga ini dengan
susah payah karena sempet mentok.(readers: gak ada yang nanya thor, author:
*nangis di pelukan yeppa*PLAAKK!). Gimana nih FF nya makin gajekah? Atau
ngebosenin? Atau makin seru? Kira-kira apa ya, yang bakal di lakuin Kyuppa
sekarang? Apa dia bakalan ngebanting pintu kamar lagi? Atau ngebanting PSP?
Atau bikin trio Ddangkoma jadi sup? Tunggu aja di part selanjutnya ya.....
Jangan lupa RCL!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar