-Title :
Why You Want To Be My Boyfriend? (Part 1)
-Author :
JunEonnie
-Main cast :
Jung Eun Ji (A Pink)
Kim Jong Woon / Yesung (Super Junior)
-Support cast :
Im Yoona (SNSD)
Jung Yoogeun
Lee Son Kyung [OC]
-Rating :
PG-13
-Genre :
Love, Friendship
-Length :
Chapter
—
Siang yang menyesakkan! Aku berjalan di parkiran mall mencari mobilku sendiri dengan perasaan yang jengkel dan sebal dan kesal dan marah dan lain-lain yang bersatu menjadi satu kesatuan yang utuh[?].
Berita itu benar-benar membuat dadaku sesak. Aku sebal melihat berita bahwa Yesung meninggalkan yeojachingunya dengan alasan klise. Alasan yang diungkapkan member Super Junior itu sangatlah sederhana!
“Aku sudah tidak mencintainya lagi. Diantara kami tidak ada kecocokan sama sekali.”
Cih, dia kira semua pasangan di dunia ini ada yang cocok? Aku sebagai ‘main fans’-nya yang sudah berusaha keras untuk menerima status ‘berpacaran’nya itu malah sebal padanya yang sudah menyia-nyiakan yeojachingunya. Dia mencari yeoja yang seperti apa sih? Padahal mantannya itu sudah-sangat-cantik sekali.
Tapi aku heran pada para ELF yang menyuarakan kegembiraan mereka mendengar putusnya Yesung dengan yeojachingunya itu. Apa mereka tidak kasihan pada pihak si yeoja? Aish, menyebalkan…!!!
“Argh…..!!!”
Saking sebalnya, aku memukul seseorang yang hendak membuka pintu mobil di parkiran. Kupukul dada orang itu berkali-kali dengan keras seperti orang gila.
“Aishhh…!!! Dasar Yesung bodoh! Babo…!!! Seenaknya saja kau menyia-nyiakan hati yeoja!! Aku benci kau, Yesung…!!!” aku berteriak-teriak histeris pada orang itu tanpa berhenti memukulinya.
“Aw, aw, appo! Ya! Apa yang kau lakukan noona?” erangnya. Aku langsung menghentikan aktivitasku itu dan pergi meninggalkannya tanpa meminta maaf.
Ne, aku memang seperti itu. Jika aku sedang marah besar, aku pasti akan menumpahkan kekesalanku itu pada orang yang berada di dekatku, siapapun itu. Bahkan pada orang yang tak kukenal sekali pun. Biasanya aku memukul orang itu dan pergi meninggalkannya tanpa meminta maaf. Seperti halnya hari ini. Yah, saking kesalnya.
Aku memang sangat tergila-gila pada Yesung Super Junior. Selain suka dengan suaranya yang merdu dan wajahnya yang tampan, aku juga menyukai matanya yang sipit. Tapi itu dulu, sekarang tidak! Gara-gara acara gosip tadi pagi yang mengabarkan tentang putusnya hubungan Yesung. Dasar namja kurang ajar. Begitu mudahnya mengatakan “Aku sudah tidak mencintainya lagi.” Dia pikir yeoja itu mainan apa? Sudah bosan dibuang begitu saja. Cih…
Eh, tadi siapa ya yang menjadi korban kemarahanku? Didengar dari suaranya sih, dia namja. Kasian dia. Aku terlalu kalap dengan kemarahanku sendiri sampai-sampai tidak sadar siapa yang menjadi sasaran amukanku plus aku tidak meminta maaf padanya. Ah biarlah, itu sudah biasa.
Dosenku tidak masuk hari ini. Sebenarnya menyenangkan sih, tapi bosan juga diam terus di kantin tanpa melakukan apapun. Sejam lagi aku masuk kuliah yang kedua. Kalau aku pulang dulu, takut malah kesiangan nantinya, huh…
Pagi ini di kantin berisik sekali membicarakan tentang gosip itu. Gosip apa? Ya itu tuh, gosipnya si Yesung. Bisa tidak sih mereka tidak membicarakan itu di dekatku?
“Eun Ji-a, bukannya kau fans beratnya Yesung?” tanya Yoona yang duduk di sebelahku. Aish, kenapa dia juga jadi ikut-ikutan membicarakan Yesung?
“Ani. Itu dulu.” jawabku.
“Jadi sekarang kau antis?” tanyanya lagi. Aku ingin sekali menjawab ‘Ne’, tapi ada Hara yang duduk tak jauh dari tempatku. Aku takut dibasmi olehnya karena dia fans berat Yesung.
“Ani. Aku bukan fans, bukan juga antis.”
“Oh. Tapi menurutku dia agak gila dan nekat ya! Memutuskan yeojachingunya dengan alasan yang simple. Itu sama saja dia menjatuhkan harga diri si yeoja.” kata Yoona pelan karena takut terdengar Hara.
“Ne. Makanya aku berhenti jadi fansnya. Begitu mendengar berita itu, aku langsung marah-marah tidak jelas saking sebalnya.” kataku yang sama pelannya.
“Geurae? Lalu, siapa lagi yang menjadi ‘korbanmu’?” tanya Yoona. Aku tahu apa yang ia maksud dengan ‘korban’, karena dia tahu kebiasaan burukku kalau sedang marah plus dia juga pernah menjadi salah satu korbanku ketika aku sedang marah pada Yong Hwa oppa.
“Molla. Kau tahu sendiri aku tak pernah melihat siapa orang yang aku jadikan ‘pelampiasan’. Yang aku tahu hanya dia seorang namja. Sudahlah jangan dipikirkan, lagipula namja itu juga tidak menuntutku.” jawabku enteng.
“Huaamm…” aku terbangun karena sinar matahari yang masuk ke kamar dan menyilaukan mataku.
Kantuk masih menyelimutiku pagi ini. Untung saja ini hari libur, aku bisa tidur sepuasnya hari ini. Aku hendak menutup mataku kembali saat bel rumah berbunyi.
Ting Tong Ting Tong!
Aish…siapa yang pagi-pagi begini datang ke rumahku? Apa tak ada yang bisa mereka lakukan sampai-sampai bertamu sepagi ini?
Dengan terpaksa aku bangkit dari tempat tidur dan merapikan diriku sebentar sebelum membukakan pintu.
“Annyeong Eun Ji-a, apa aku mengganggumu?” sapa Son Kyung eonnie, si ibu muda yang tinggal di sebelah rumahku. Walaupun sudah menikah dan memiliki anak, aku masih memanggilnya eonnie karena dia belum terlalu tua untukku. Dia membawa anaknya yang masih berumur 5 tahun bersamanya. Hmm, perasaanku jadi tidak enak.
“Anio, silahkan masuk, eonnie.” tawarku yang segera membukakan pintu lebar-lebar, tapi ia tetap berdiri di tempatnya.
“Tidak usah, aku tidak akan lama. Bukakah hari ini kau libur, Eun Ji? Bisakah kau membantuku?”
“Ne, apa?”
“Aku harus menjenguk appa-ku di rumah sakit, tidak akan lama. Bisakah kau jaga Yoogeun sebentar? Di rumahku tidak ada siapa-siapa..” pintanya.
Haahh…dugaanku benar. Ternyata dia memang akan menitipkan anak nakalnya padaku. Dia kira rumahku ini penitipan anak apa? Kalau anaknya baik sih tidak masalah bagiku.
Aish…kalau begini hari liburku jadi terganggu. Tapi masa sih aku harus menolak? Aku kasihan juga pada Son Kyung eonnie.
“Tentu saja. Selagi aku libur, kenapa tidak? Hehe.” kataku sambil tersenyum.
“Gomaweo. Kalau begitu aku berangkat sekarang ya. Yoogeun, awas jangan nakal!” Yoogeun hanya mengangguk-angguk kecil. Ibunya pun pergi setelah mengecup pipinya yang chubi.
Aku membawa Yoogeun ke dalam rumah. Segera aku menyimpan barang yang mudah pecah ke lemari dapur agar tak dipecahkan Yoogeun yang memang tangannya tak bisa diam.
Sebaiknya aku mandi. Tapi apakah aman meninggalkan Yoogeun sendirian selama 15 menit? Sebenarnya aku bukan khawatir pada Yoogeun, tapi pada barang-barangku yang sudah kutata rapi kemarin lusa.
“Yoogeun, noona mau mandi dulu. Jangan nakal ya! Duduk dan menontonlah di sofa, jangan sentuh apapun selain bantal. Arasseo?” Yoogeun hanya mengangguk-angguk kecil. Memangnya dia mengerti apa yang aku katakan? Aku menyalakan televisi dan mencari channel kartun.
15 menit sudah aku di kamar mandi. Ketika membuka pintu, ternyata dugaanku dari awal memang benar. Anak kecil seperti Yoogeun tidak akan mengerti apa yang aku katakan.
Bantal-bantal sofa jatuh sejauh 3 meter dari tempatnya, buku di meja televisi berserakan dimana-mana, kertas-kertas putih yang baru aku beli kemarin sudah menjadi sobekan-sobekan kecil di sekitar sofa, dan buku catatan kecilku kini penuh dengan coretan-coretan pulpen.
Argh…dasar anak nakal! Aku tak boleh membiarkannya bermain di dalam rumah seperti ini, terlalu berbahaya. Aku harus mengajaknya bermain di luar. Harus!
Aku memarkirkan mobilku di pinggir taman. Ya, Yoogeun lebih cocok bermain di alam terbuka seperti ini daripada di rumahku.
“Ayo sana pergi bermain. Noona akan mengawasimu dari bangku sana.” untuk ketiga kalinya dia hanya menjawab dengan anggukkan kepala dan berlari menuju ayunan. “Jangan nakal, Yoogeun-a!” teriakku.
Entah seberapa lama aku duduk disana sambil membaca buku materi. Sepertinya Yoogeun masih betah bermain, sebentar lagi deh aku akan mengajaknya pulang. Lagipula eommanya belum juga menghubungiku.
Aku melihat seseorang memarkirkan mobilnya di belakang mobilku. Mobil Samsung SM5 berwarna hitam yang menurutku cukup keren. Kalau yang menyetir seorang namja, pasti orangnya tampan deh,,hihi.
Udara pagi ini sejuk sekali. Maklum lah baru pukul 8 pagi. Aku memejamkan mata dan mencoba menikmati angin semilir yang menerpa wajahku dan membuat konsentrasiku sempat melayang entah kemana. Sampai-sampai aku tak sadar ketika ada seseorang yang memelukku dari belakang dengan satu tangan. Aku membuka mataku dan langsung mendapati sebuah kamera ponsel yang dipegang oleh orang-yang-memelukku-dari-belakng. Tiba-tiba…
Jpret! Jpret! Jpret!
Aku tersadar dan langsung melepaskan si empunya tangan yang memelukku.
“Ya! Apa yang kau laku…”
Listrik yang entah berapa juta watt mengalir di tubuhku. Aku tak bisa bergerak saking kerasnya tubuhku yang sekarang seperti membatu. Otte? Apa kau tahu siapa yang tadi memeluk dan mengambil fotoku? Dia adalah seorang namja yang dulu aku idolakan. Namja yang belakangan ini kubenci.
Dia adalah Kim Jong Woon.
Kim Jong Woon? Siapa dia?
Hey, bukannya Kim Jong Woon itu Yesung??
Eh, YESUNG…??!!!
“Kau…” aku tergagap melihatnya yang sedang memandangi layar ponsel. Lalu ia menunjukkan 3 foto kami yang baru saja ia ambil tadi.
“Otte? Bagus kan? Kita kelihatan mesra disini. Aku akan meng-uploadnya ke Twitter.” jawabnya tanpa rasa bersalah.
“Apa-apaan kau? Apa yang sedang kau lakukan?! Hapus foto itu!!” aku berusaha merebut ponselnya, tapi ia mengangkatnya tinggi-tinggi. Sial, aku tak bisa menjangkau tangannya! Aku menyerah.
“Apa-apaan? Tentu saja aku akan memberi tahu publik bahwa aku sudah memiliki yeojachingu.”
“Apa maksudmu? Bicaralah yang benar. Aku tak bisa mengerti kata-katamu!” kataku dengan sedikit emosi.
“Ya ampun…masa kau tidak mengerti juga sih? Mulai saat ini kau adalah ‘yeojachingu’ku.” ia sedikit menekankan kata ‘yeojachingu’.
“Mwo?? Ya! Kenal padaku juga tidak, kenapa tiba-tiba mengatakan hal itu?”
“Sudah ya, aku harus kembali ke dorm. Nanti sore aku upload fotonya di Twitter. Bye Eun Ji-a…!” dan cup! Dia mendaratkan bibirnya di pipi polosku lalu pergi meninggalkanku begitu saja.
Dan selanjutnya yang kudengar adalah suara derung mesin mobil yang semakin menjauh, menjauh, menjauh…
Plak!
Aku menampar pipiku sendiri. Hallooo….sadar Eun Ji!!! Itu tak mungkin terjadi! Mungkin tadi aku hanya berkhayal. Ya, hanya berkhayal. Terlalu lama disini membuat pikianku kacau, sampai-sampai aku membayangkan hal yang tidak-tidak. Mana mungkin seorang Yesung, personil Super Junior, tiba-tiba datang padaku dan berfoto denganku lalu mengatakan bahwa aku adalah yeojachingunya. Dan yang lebih tidak mungkin lagi adalah seorang Yesung mencium pipiku di tempat seperti ini.
Hahaha, khayalanku berlebihan. Mungkin gara-gara bangun terlalu pagi aku jadi tidak bisa berpikir rasional. Lebih baik aku mengajak Yoogeun pulang.
Malam ini aku tidak bisa berkonstrasi membaca buku. Khayalan konyol tadi pagi terus membayangi pikiranku.
Ayolah Eun Ji…tadi itu hanya khayalan! Sebuah khayalan! Jangan sampai hal seperti itu mengganggu konsentrasimu…!! Argh…!!!
Drrtt…drrrtt…drrtt…drrrtt
Ponselku yang di-silent bergetar panjang. Tentu saja itu artinya seseorang meneleponku.
“Yo, yobosseo??!!” tanya sebuah suara yang terdengar seperti sedang tergesa-gesa.
“Wae geurae, Yoona?”
“Jangan banyak tanya, cepat lihat acara gosip di channel xx, SEKARANG!!!” ia berteriak sedikit histeris yang membuat telingaku menjadi agak tuli.
“Ya! Jangan berteriak! Kau mau membuatku tuli apa? Lagipula aku sedang belajar, aku tidak ingin menonton televisi, apalagi acara go…”
“SEKARANG, CEPATT…!!” ia berteriak marah-marah dan langsung memutuskan telepon. Dasar, apa sekarang begini cara dia menyuruhku menonton acara gosip? Lagipula gosip apa sih yang membuatku ‘harus’ melihatnya???
Segera aku menekan tombol merah pada remote tv dan memindahkannya ke channel xx.
Dalam acara gosip itu muncul sebuah foto yang sangat aku kenal. Bahkan aku merasa baru saja melihatnya hari ini. Foto itu, sepertinya pernah muncul di khayalanku tadi pagi.
O, OMO..!!! ITU FOTOKU YANG SEDANG DIPELUK SATU TANGAN OLEH YESUNG…!!!!! APA-APAAN INI??? KE, KENAPA FOTO ITU BISA SAMPAI MUNCUL DI TELEVISI???
…berita mengejutkan lainnya juga datang dari salah satu personil Super Junior, Kim Jong Woon, atau yang akrab disebut Yesung. Setelah tak lama putus dari kekasihnya beberapa hari yang lalu, tadi sore Yesung mengupload foto-foto dirinya bersama seorang yeoja di salah satu jejaring sosial miliknya.
Yang mengejutkan adalah pose mereka yang sangat mesra dan tampak sangat akrab. Yesung sendiri menamai foto itu ‘Bertemu-Malaikat-Pencuri-Hati’, ‘Annyeong Eun Ji-a’, dan ‘Bersama-Sang-Kekasih’. Hal itu tentu saja menimbulkan berbagai macam respon dan pertanyaan dari para ELF. Siapakah yeoja yang tampak dalam foto itu? Apakah ia adalah kekasih Yesung yang baru? Mungkinkah dia penyebab putusnya Yesung dengan kekasihnya yang dulu?
Dari keterangan orang-orang sekitar yang melihat mereka di sebuah taman dekat perumahan xxx, Yesung sempat mencium pipi yeoja itu sebelum ia pergi. Terlihat sekali bahwa mereka…
Plak Plak Plak!
Aku menampar pipiku sendiri tiga kali. Kucubit sekeras-kerasnya dan, aw! Sakit. Ternyata aku tidak berkhayal ataupun bermimpi. Jadi, sebenarnya khayalan tadi pagi itu kenyataan? KENYATAAN?!
Omo! Ottokhae? Sekarang wajahku pasti sedang ditonton oleh hampir seluruh warga Korea. Foto itu akan cepat tersebar di internet, koran, majalah, dan televisi. Hidupku tidak akan pernah tenang lagi mulai sekarang. Aku yakin tak lama setelah berita ini muncul, akan ada fans page ‘Anti Eun Ji atau ‘Musnahkan Eun Ji’ atau ‘Iblis Eun Ji’ atau apalah. Mampus, aku pasti akan kena timpuk para ELF nih!
Drrtt…drrrtt…drrtt…drrrtt, ponselku bergetar, kulihat layar dan ternyata Yoona yang meneleponku lagi. Tanpa menunggu suara dari seberang sana aku langsung berkata, “Cepat datang ke rumahku, SEKARANG!”
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar