Senin, 05 September 2011

Story In Hallasan Lake (Oneshot)

-Title :
Story In Hallasan Lake
-Author :
Fani Yunisa
-Main Cast :
Cho Kyuhyun (Super Junior)
Lee Donghae (Super Junior)
Lee Hyukjae/Eunhyuk (Super Junior)
-Support Cast :
Ahn Suk Hwan
-Rating :
AG
-Genre :
Horror
-Length :
Oneshot
-Ps :
FF ini asli imajinasi sendiri. Semua alur ceritanya gak ada hubungannya sama kenyataan. Just fiction^^
---

Cerita ini dialami oleh seorang mahasiswa di salah satu universitas di Seoul yang bernama Kyuhyun.
Mahasiswa tampan ini mempunyai dua orang sahabat yang sangat dekat, mereka bernama Donghae dan Eunhyuk. Mereka berdua tak kalah tampannya dibandingkan Kyuhyun. Mereka bertiga sudah berteman sejak kelas 2 SMA.

Suatu hari, Kyuhyun dan kedua temannya itu pergi ke Danau Hallasan yang terletak di puncak gunung Hallasan, pulau Jeju. Mereka pergi untuk berwisata sambil melepas penat setelah seminggu mengerjakan soal-soal akhir semester. Mereka akan menginap 3 malam di sana.

Ketika mereka sudah sampai di pulau Jeju, mereka beristirahat sejenak di sebuah tempat peristirahatan. Mereka pun merencanakan kembali tentang perjalanan mereka selanjutnya sambil menunggu minuman hangat yang sudah dipesan.
“Kalo udah di pintu masuk, nanti kita ngelewat ke perkebunan, terus ngelewat hutan yang jaraknya sekitar dua kilometer. Kalau udah kurang lebih tiga setengah jam perjalanan, ada pertigaan, kita ambil jalan yang kanan.” jelas Kyuhyun pada kedua temannya.
“Ne, ne, komandan, dari tadi ngomongin itu melulu, bosen tau.” jawab Eunhyuk dengan sedikit kesal.
“Takutnya kalian lupa.”
Mendengar itu, Donghae hanya bisa tersenyum dan berkata, “Emangnya kita udah keliatan tua apa? Sampe hal yang kaya gitu aja lupa.”
“Duh, aku capek banget, pingin cepet nyampe, terus istirahat deh.” kata Eunhyuk tanpa menghiraukan Kyuhyun.
Tak lama seorang pelayan agak tua datang membawa tiga gelas minuman hangat. “Ini pesanannya .Selamat menikmati.”
“Gamsahamnida ahjusshi.” jawab Kyuhyun tersenyum. Pelayan itu kembali ke dapurnya dan kemudian datanglah seorang penjual sapu tangan menghampiri mereka.
“Kalian ini mau ke danau Hallasan ya? Jangan lupa beli sapu tangan punya saya ini. Harganya murah kok, cuma 10 ribu.” tawarnya sambil memperlihatkan sapu tangan-sapu tangan miliknya.
“Apa hubungannya mau ke danau Hallasan harus beli dulu sapu tangan dari ahjusshi? Ada-ada aja.” Donghae tertawa kecil.
“Kalian ini baru pertama kali ke sini ya? Kok pada gak tau sih?
“Tau apaan?” tanya Eunhyuk heran.
“Itu loh, kalo kita ke danau Hallasan, kita harus bawa sapu tangan kalo nggak mau digangguin sama yang nunggu.”
“Sama yang nunggu? Ahjusshi ini ngomong apaan sih?” Donghae penasaran dengan maksud si ahjusshi.
“Kalian ini kok gak ngerti juga sih. Maksud saya, nanti kalo gak bawa sapu tangan, bakalan digangguin sama hantu di sana.” Ahjusshi penjual sapu tangan itu menjelaskan dengan wajah jengkel.
“Ahjusshi ini ada-ada aja, kalo mau jualan laku gak usah pake bohong segala dong ahjusshi.” Kyuhyun tertawa.
“Terserah kalian aja, kalo nanti kejadian jangan nyalahin saya. Jadi, mau beli gak?”
“Aku beli satu deh. Buat jaga-jaga.” kata Eunhyuk.
“Aku juga, satu.” susul Donghae.
“2 jadi 20 ribu. Kamu ini gak mau beli?” tawar si ahjusshi pada Kyuhyun sambil mengambil uang yang diberikan oleh Donghae dan Eunhyuk.
“Gak, maaf ahjusshi, saya kurang percaya sama hal yang begituan.”
“Ya udah, kalo begitu saya pergi dulu, gamsahamnida.”
“Ne, cheonmaneo.” sahut ketiganya.
Setelah si ahjusshi pergi, mereka kembali meminum minuman hangat mereka dan tidak lama kemudian mereka pergi untuk melanjutkan perjalanan. Di perjalanan, Eunhyuk terus melamun.
“Hyuk, kenapa sih dari tadi ngelamun terus?” tanya Donghae.
“Aku kepikiran terus sama omongan si ahjusshi tadi, Hae.”
“Alaahh…yang kaya gitu aja dipikirin. Dia tuh ngomong kaya gitu supaya jualannya laku. Hari gini jualan gak pake strategi ya gak akan laku lah. Lagian, kamu penakut banget sih.” timpal Kyuhyun.
“Mungkin kamu bener, Kyu. Mudah-mudahan si ahjusshi tadi emang bohong.”

Setelah mereka berjalan hampir 5 jam melewati perkebunan dan hutan, akhirnya mereka sampai di danau Hallasan. Segera setelah mereka menemukan tempat yang cocok untuk bermalam, mereka langsung mendirikan tenda. Hari itu mereka bertahan untuk tidak mandi karena di sana cuacanya dingin sekali dan sudah hampir malam.
Ketika malam tiba, mereka menyalakan api unggun dan mengeluarkan bekal mereka sambil bercakap-cakap.
“Dingin banget ya, aku gak nyangka bakal sedingin ini.” ucap Kyuhyun.
“Iya, untung tadi gak mandi, bisa-bisa aku mati kedinginan.” jawab Eunhyuk.
Ketika sedang makan, Kyuhyun, merasa punggungnya sakit. “Duh, punggungku sakit nih, kenapa ya?” Kyuhyun memegang punggung dengan tangan kirinya.
“Mungkin karena kamu udah bawa tas berat.”
“Payah banget kamu, Kyu. Masa ngangkat tas segitu aja jadi sakit pinggang, kaya kakek-kakek aja.” timpal Eunhyuk.
“Tau nih, biasanya juga kalo bawa barang segede gitu gak kaya gini deh.”
“Udah…nanti pake minyak anget aja, biar enakkan.” usul Donghae.
“Ne.”

Setelah makan malam itu mereka pergi ke tenda. Sebelum tidur, Kyuhyu meminta Donghae mengolesi punggungnya dengan minyak hangat.
“Hae, olesin dong, susah nih!” pinta Kyuhyun sambil memberikan minyak hangatnya pada Donghae.
“Sini. Kyu, besok kita mau ngapain?”
“Hmm…mancing yuk!”
“Mancing?” Gak ah, ngebosenin banget. Mendingan kita jalan-jalan ke hutan di belakang danau.” kata Eunhyuk.
“Iya, Kyu, kita ke sana aja besok. Ottokhae?”
“Arasseo.”

Setelah berbincang-bincang, mereka pun tidur. Sekitar jam 1 malam, Kyuhyun terbangun karena mendengar suara cekikikan seorang yeoja dari luar. “Siapa tuh? Masa malam-malam gini ada yeoja sih? Hae..Hae, bangun!” Kyuhyun mengguncang-guncang tubuh Donghae.
“Duhh…apaan sih? Ganggu aja.” Donghae terbangun dengan wajah kesal.
“Di luar ada suara yeoja lagi cekikikan, denger gak?”
Donghae menajamkan telinganya, berusaha mendengarkan suara yang dimaksud Kyuhyun. Tapi ia tak mendengar apa-apa. “Gak kedenger apa-apa. Lagian, malem-malem gini mana ada yeoja yang keluar, apalagi ke tempat kaya gini. Udahlah, aku mau tidur lagi, gangguin aja.” dengan sedikit marah-marah Donghae kembali tidur,
“Tapi sekarang masih kedenger Hae. Hyuk..Hyuk… bangun dulu bentar.” kini giliran Eunhyuk yang ia bangunkan.
Yang dibangunkan pun bangkit dengan mata masih terpejam. “Coba denger deh, di luar kaya ada suara cekikikan yeoja.” Tiba-tiba mata Eunhyuk melotot kaget dan ia mencoba mendengarkan suara yang dimaksud. Tapi..
“Hmmm…aku kok gak denger apa-apa ya? Kamu salah denger kali, Kyu. Udahlah, kita tidur aja, aku ngantuk banget nih.”
“Ne, ne.” jawab Kyuhyun dengan wajah yang masih bingung.

Mereka pun tidur kembali. Ketika sudah pagi, akhirnya mereka bangun. Suara tadi malam pun sudah tidak terdengar lagi oleh Kyuhyun. Mereka bertiga memaksakan mandi di danau karena kemarin mereka tidak mandi. Dinginnya air danau itu membuat mereka menggigil setelah selesai mandi. Sebelum melakukan perjalanan ke hutan, mereka sarapan terlebih dahulu dengan roti isi daging dan segelas kopi.
“Kalo udah di hutan, kita jangan masuk terlalu jauh ya, kita kan gak tau seluk beluk hutan itu.” pinta Eunhyuk yang langsung disetujui Donghae.
“Siip...! Eh, Hyuk, ngapain kamu ngiket sapu tangan di tangan kamu?”
“Aku inget cerita si penjual itu, Hae. Aku pake aja buat jaga-jaga. Lagian, motifnya bagus sih, sayang kalo gak dipake.”
“Iya, bagus banget, murah lagi. Aku juga bakalan pake ah. Sekalian buat jaga-jaga.”
“Ada-ada aja kalian ini. Eh, serius nih, masa semalam kalian gak denger suara yang aku denger sih?” kata Kyuhyun yang teringat kembali dengan suara yang didengarnya tadi malam.
“Suara yang kaya gitu cuma kedenger sama orang yang penakut, Kyu.” jawab Donghae tertawa.
“Terus…kamu kira aku ini penakut apa?
“Hahaha, menurut kamu sendiri?” kata Eunhyuk yang sama tertawa.
“Aku bukan penakut. Menurut aku, telinga kalian yang harus di periksa, soalnya pendengaran kalian agak terganggu.”
“Ne, terserah deh..” balas Donghae.
Sesudah sarapan, mereka masuk ke tenda untuk bersiap-siap. Dongahe mengambil sapu tangan miliknya untuk diikat di lengan bagian atasnya. Setelah mereka siap, mereka pun pergi ke hutan di belakang danau.

Mereka berjalan mengelilingi danau selama kurang lebih 20 menit dan masuk ke hutan. Suasana hutan sangat terasa sekali di sana, dengan banyaknya suara-suara dari berbagai jenis serangga. Setelah 10 menit berjalan di dalam hutan, Kyuhyun melihat sesuatu di balik sebuah pohon besar. ‘Sesuatu’ itu berwarna hitam, lebar, dan panjang. Seperti bayangan, tetapi tidak menyerupai bentuk apapun. Dia penasaaran sekali dengan ‘sesuatu’ itu.
“Hae…, itu apa ya?” tanyanya sambil menujuk ‘sesuatu’ itu.
“Apaan?” Donghae berusaha melihat objek yang ditunjuk Kyuhyun.
“Itu, yang ada di balik pohon besar itu, yang warna hitam kaya bayangan. Sama kamu keliatan gak, Hyuk?”
“Otton? Aku gak liat apa-apa. Kamu tuh liat apaan sih?”
“Gak ada apa-apa, Kyu. Udahlah, ayo kita jalan lagi.” ajak Donghae.
“Tapi…”
Kyuhyun pun tidak melanjutkan kata-katanya karena Kyuhyun tahu kedua temannya itu tak akan peduli apa yang telah dia lihat. Sepanjang perjalanan itu, pikiran Kyuhyun penuh dengan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang tadi ada di balik pohon besar itu. Benda apakah itu? Mengapa ia belum pernah melihatnya? Mengapa benda seperti itu ada di hutan seperti ini? Dan mengapa hanya ia yang bisa melihatnya sedangkan teman-temannya tidak? Ia tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di pikirannya itu.
Setelah asyik melihat pemandangan sekitarnya dan berfoto-foto, kira-kira jam 2 siang, mereka kembali ke tenda. Mereka lega bisa kembali lagi ke tenda dengan selamat dan tidak tersesat. Untuk makan, mereka memancing ikan di danau itu. Ada beberapa penduduk setempat yang juga memancing di sana. Jika diperhatikan, mereka semua memakai sapu tangan. Ada yang mengikatnya di tangan, lengan, kaki, juga leher. Mungkin mereka percaya pada mitos yang ada di danau itu.

Setelah 1 jam, mereka kembali ke tenda dengan membawa 6 ikan. Di danau itu ikannya banyak sekali, jadi tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya. Donghae membersihkan ikannya dulu sebelum membakarnya di atas api. Ikannya cukup besar, dimakan tanpa nasi pun akan membuat perut kenyang. Setelah selesai membersihkan ikan, Donghae memberikan ikannya pada Kyuhyun dan menyuruhnya untuk membakar ikan itu.
“Ini, Kyu, cepet bakar. Aku udah laper.”
“Ne, sini.”
“Eunhyuk mana, Kyu?” tanya Donghae yang tidak melihat sosok Eunhyuk.
“Di tenda, katanya mau istirahat sebentar.”
“Oh. Di sini bagus banget ya pemandangannya. Untung kita ke sini.”
“Ya iyalah, siapa dulu dong yang milih tempatnya. Kyuhyun gitu loh!” ia membanggakan diri.
“Ne, ne, kamu emang hebat, eh, aku foto ya! Buat kenang-kenangan.”
“Hmm...boleh.”
Donghae pergi ke tenda mengambil kamera digitalnya dan kembali. Dia kemudian berfoto-foto dengan Kyuhyun. Setelah selesai berfoto-foto dan ikannya sudah matang, Donghae membangunkan Eunhyuk untuk makan bersama.
“Duhh, badanku pegel-pegel, capek banget.” keluh Eunhyuk saat keluar dari tenda.
“Wajarlah, kamu kan abis jalan-jalan tadi. Nih...” Kyuhyun memberikan ikan yang sudah matang pada Eunhyuk.
“Gomaweo. Kyu, apaan tuh yang ada di pundak kiri kamu?” tanya Eunhyuk yang matanya tertuju pada pundak kiri Kyuhyun.
“Apaan?”
“Itu…ada rambut-rambut panjang di pundak kamu.” jelas Eunhyuk yang melihat empat helai rambut di pundak Kyuhyun.
“Oh…mungkin kebawa angin.” kata Kyuhyun dengan wajah bingung. “Ayo cepet dimakan ikannya, nanti keburu dingin.” lanjutnya.

Setelah selesai makan, mereka mandi di danau. Segar sekali air di danau, apalagi mereka sudah pergi ke hutan dan banyak mengeluarkan keringat. Ketika Kyuhyun akan keluar dari air, dia merasa ada tangan yang menyentuh kakinya. Tetapi ketika dia meraba kakinya, tidak ada apapun. Kyuhyun tidak terlalu memikirkannya karena mungkin itu hanya perasaannya saja.

Malam hari ketika Eunhyuk dan Donghae sudah tidur, Kyuhyun memikirkan hal-hal yang terjadi dari awal ketika dia datang ke danau Hallasan ini. Mulai dari suara cekikikan seorang yeoja, sesuatu yang seperti bayangan di balik pohon, 4 helai rambut panjang yang ada di pundaknya, sampai tangan yang menggenggam kakinya yang dia rasakan ketika mandi di danau tadi. Hanya ada kebingungan yang ada di pundaknya.
Lalu sepintas teringat olehnya perkataan si penjual sapu tangan yang ia temui saat beristirahat di warung kopi ketika masih di bawah gunung. Apa mungkin semua kejadian ini ada hubungannya dengan perkataan si ahjusshi itu? Pertanyaan itu muncul begitu saja di benaknya. Dia tidak ingin mempercayai perkataan si ahjusshi itu. Aku tidak akan percaya pada hal yang seperti itu! Pikirnya. Dan dia berusaha untuk tidur.

Ketika jam 1 malam. Dia terbangun lagi seperti kemarin malam. Tetapi kali ini, dia tidak terbangun karena suara cekikikan, melainkan karena ada suara yeoja yang memanggil namanya.
“Kyuu….Kyuhyuunnn…Chooo Kyuhyuuunnnnn…..”
Ketika mendengar suara itu, Kyuhyun langsung bangun. Dia mendengarkan dengan seksama suara itu dan dia yakin bahwa suara itu memanggil-manggil namanya. Dia pun langsung membangunkan kedua temannya.
“Hae..Donghae..Hyuk…Eunhyuk..cepet bangun...” Kyuhyun menggoyang-goyangkan tubuh kedua temannya itu.
“Duhhh…wae geurae, Kyu? Kayanya kamu suka banget ngebangunin orang malem-malem!” Donghae bangun dengan marah-marah.
“Iya nih, kemarin ngebangunin, sekarang juga.” timpal Eunhyuk kesal.
“Kamu denger gak? Di luar ada yang manggil-manggil nama aku. Suaranya kaya suara yeoja yang kemarin.”
Eunhyuk dan Donghae mendengarkan dengan seksama, tetapi tidak mendengar suara apapun selain suara-suara serangga. Mereka kemudian memeriksa keluar dan kembali lagi ke tenda.
“Gak ada apa-apa di luar, Kyu. Telinga kamu mungkin harus diperiksa, masa suara serangga aja kamu anggap suara yeoja. Udah ah, aku mau tidur lagi.”
“Iya, aku juga mau tidur. Awas ya kalo ngebangunin lagi, PSP kesayanganmu gak akan aku balikin.” ancam Donghae.
Ada rasa takut yang menjalar di hati Kyuhyun. Dia tidak ingin memikirkan hal itu sekarang, maka dia cepat-cepat tidur.

Esoknya, Kyuhyun terbangun dengan kepala yang sakit. Pikiran-pikiran tadi malam membuatnya pusing. Dia tidak ingin membahasnya lagi dengan kedua temannya. Selain tidak ingin dimarahi karena telah membangunkan mereka tengah malam, dia juga tidak ingin dikira penakut. Pagi itu dia bertekad, jika nanti malam terdengar lagi suara-suara yeoja, dia akan memeriksanya keluar tanpa membangunkan kedua temannya.

Suhu pada pagi itu sangat dingin, tapi tidak mengurungkan niat Kyuhyun, Eunhyuk, dan Donghae untuk mandi. Saat mereka mandi, datang beberapa penduduk yang akan memancing di danau itu.
Setelah selesai, mereka kembali lagi ke tenda. Tetapi Kyuhyun tetap diam di tempatnya. Bukannya dia tidak ingin kembali ke tenda, tetapi kakinya tidak bisa bergerak. Seperti ada yang menahannya. Dia meraba-raba sekitar kakinya, tetapi tidak ada sesuatu yang membelit atau menahan kakinya. Ketika dia melihat ke air, dia melihat bayangannya sendiri berubah menjadi bayangan seorang yeoja yang berambut panjang dan berparas cantik khas orang Korea. Yeoja itu sedang tersenyum padanya. Sepontan dia berteriak ketakutan.
“AAAAAaaaaaaaaaaaaaaaa……!!!!”
Eunhyuk dan Donghae yang mendengar Kyuhyun berteriak langsung menghampiri Kyuhyun yang pingsan setelah berteriak. Mereka mengangkat tubuh Kyuhyun dari danau ke dalam tenda, kemudian memakaikannya baju dan menyelimutinya.

Setelah 1 jam kemudian, Kyuhyun pun sadar. Donghae membawakan minuman hangat untuknya. Setelah minumannya habis, Donghae menanyakan apa yang terjadi pada Kyuhyun ketika ia masih di danau.
“Kamu tuh kenapa sih, Kyu? Kok kamu bisa pingsan di danau gitu?”
“Percuma aku cerita ke kamu. Toh kamu juga gak akan percaya sama apa yang aku alamin tadi di danau.”
“Gimana aku bisa percaya sama kamu kalo kamunya belum cerita apa-apa!”
“OK, aku akan cerita, tapi terserah kamu mau percaya atau nggak, yang penting aku udah bicara jujur.”
“Ne, coba cerita dulu.” kata Donghae. Kyuhyun pun mulai menceritakan kejadian yang tadi membuatnya pingsan.
“Tadi waktu di danau, aku gak langsung kembali ke tenda soalnya kakiku kerasa berat banget, kaya ada yang nahan. Tapi pas aku raba sekitar kaki, gak ada apa-apa. Aku heran, dan saat aku lihat ke air, bayanganku berubah jadi bayangan yeoja yang lagi tersenyum. Spontan aku kaget dan berteriak.”
“Yeoja? Masa sih? Mungkin kamu lagi ngelamun.”
“Aku kan udah bilang, terserah kamu mau percaya atau nggak.”
Donghae yang mendengar cerita Kyuhyun menjadi bingung. Tak mungkin bayangan Kyuhyun berubah menjadi bayangan seorang yeoja. Tiba-tiba dia ingat kejadian di tempat peristirahatan itu. Dia berpikir, jangan-jangan benar apa yang dikatakan si ahjusshi penjual sapu tangan itu.
“Apa benar ya? Tapi, sepertinya nggak mungkin….” Donghae berbicara pada dirinya sendiri.
“Apanya yang enggak mungkin, Hae?”
“Eh, anio, aku cuma kepikiran sama omongan pedagang yang waktu itu ketemu di tempat peristirahatan.”
“Oh, aku juga sempet mikir tentang si ahjusshi itu.”
Tiba-tiba Eunhyuk masuk dengan membawa ikan yang sudah matang. Dia terkejut melihat Kyuhyun sudah sadar.
“Kyu, kamu udah sadar? Syukur deh, nih...” Eunhyuk memberikan ikan yang sudah ia bakar. “Kamu tuh kenapa sih sebenernya?”
“Dia ngeliat bayangannya sendiri di air berubah jadi yeoja. Hyuk, kamu inget ga yang diomongin penjual sapu tangan waktu kita di tempat peristirahatan?”
“Maksud kamu, si Kyuhyun digangguin karna gak bawa sapu tangan?”
“Mungkin aja kan?”
“Udahlah, jangan ngomongin itu dulu. Aku lagi gak mood buat ngomongin yang kaya gituan.” sela Kyuhyun.
Mereka pun mengakhiri perbincangan mereka dan mulai memakan ikan yang telah Eunhyuk bakar. Pikiran mereka penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang misterius.
Hari ini mereka tidak melakukan aktivitas apapun karena khawatir dengan keadaan Kyuhyun. Paling mereka hanya berjalan-jalan di sekitar danau dan berfoto-foto.

Malam pun tiba, mereka bertiga bersiap untuk tidur. Setelah mereka berbaring dan berbincang sebentar, mereka pun tertidur juga.

Ketika jam 3 malam, Kyuhyun terbangun lagi. Berbeda dengan malam-malam yang sebelumnya, kali ini dia mendengar suara berisik dari luar, seperti ada orang yang sedang berjalan di semak-semak. Malam ini ia bertekad untuk memeriksa ke luar. Dengan keberanian yang ada, dia pun memakai sepatu dan membawa senter lalu berjalan keluar, tanpa membangunkan Eunhyuk dan Donghae.
Kyuhyun pergi ke arah semak-semak yang berjarak kurang lebih 6 meter dari samping tenda. Dia melihat ada seorang yeoja di sana sedang dalam posisi jongkok dan menangis. Dia membelakangi Kyuhyun dengan kepala menunduk. Dilihat dari postur tubuhnya, dia terlihat sepeti masih berusia antara 15-16 tahun. Ada perasaan takut dalam diri Kyuhyun, tapi dia coba beranikan diri untuk bertanya kepada yeoja itu.
“Hey..! Siapa disana?” tanya Kyuhyun setengah berteriak sambil menyorotkan senternya pada yeoja itu.
Yeoja itu tetap diam di tempatnya dan masih menagis, tangisannya lebih kencang dari sebelumnya. Tetapi tiba-tiba, yeoja itu berhenti menangis dan berdiri menghadap Kyuhyun. Dia memperlihatkan mukanya pada Kyuhyun. Alangkah terkejutnya dia, ternyata yeoja itu yang ia lihat di danau, hanya saja ekspresi mukanya menyeramkan dan wajahnya penuh dengan bengkak-bengkak dan darah. Kyuhyun spontan berteriak kencang dan teriakannya membuat kedua temannya yang sedang tidur jadi terbangun.
“WWwwwwuuuaaaaaaaaa……!!!!!”
Donghae dan Eunhyuk langsung berlari ke luar dengan kaki telanjang mencari asal suara. Ternyata, suara itu berasal dari suara Kyhyun yang kemudian pingsan di tempatnya berdiri. Yeoja itu sudah menghilang ketika mereka berdua datang.
Kyuhyun baru sadar dari pingsannya ketika pagi. Dia melihat Eunhyuk dan Donghae sedang tidur di sampingnya. Mungkin mereka tertidur ketika sedang menjaga Kyuhyun. Karena hari sudah pagi, dia segera membangunkan kedua temannya itu.
“Hae…Hyuk…bangun, udah pagi.” mereka berdua bangun dan Eunhyuk tampaknya kaget melihat Kyuhyun sudah sadar.
“Eh, Kyu, jam berapa kamu bangun?”
“Baru aja.” jawab Kyuhyun.
“Huahh…. Eh, Kyu, udah sadar toh?” tanya Donghae ketika melihat Kyuhyun.
“Ne. Hae, Hyuk, kita beres-beres sekarang yuk. Aku gak mau lama-lama di sini. Aku pengen cepet-cepet pulang.”
“Kamu ini sebenernya kenapa sih, Kyu? Kamu udah 2 kali pingsan dalam sehari.” tanya Donghae yang heran dengan keadaan Kyuhyun.
“Semalem, aku bangun lagi soalnya ngedenger suara berisik di luar. Aku gak mau ngebangunin kalian lagi, makannya aku pergi ke luar sendiri. Aku liat ke arah semak-semak, ternyata ada yeoja di sana lagi jongkok sambil nangis. Aku tanya siapa dia, dia nggak ngejawab. Terus tiba-tiba, yeoja itu berhenti nangis dan berdiri ngeliatin aku. Aku kaget, soalnya dia itu yeoja yang aku liat di danau. Ekspresi mukanya nyeremin banget, penuh sama bengkak terus wajahnya berdarah-darah. Aku takut dan spontan berteriak. Makanya, aku pingin cepet pulang, aku gak mau lama-lama di sini.” jelas Kyuhyun.
“OK, OK, setelah mandi, kita langsung berkemas-kemas.” kata Eunhyuk.
“Aku gak akan ikut mandi. Aku masih trauma sama kejadian yang kemarin.”

Donghae dan Eunhyuk pun mandi di danau meninggalkan Kyuhyun sendirian di tenda. Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian, mereka bertiga langsung berkemas-kemas. Seperti biasa, penduduk setempat datang untuk memancing saat mereka sedang berkemas. Kyuhyun merasa tas yang digendongnya sangat berat sekali, lebih berat daripada ketika dia menggendong tasnya saat datang ke danau. Padahal isinya tidak bertambah.

Ketika mereka selesai berkemas dan bersiap untuk pergi, ada seorang penduduk setempat yang tadinya akan memancing, menghampiri mereka. Dia namja setengah baya yang berambut panjang beruban dan tubuhnya pendek kurus.
“Ada apa ya ahjusshi?” tanya Donghae yang heran dengan kedatangan ahjusshi itu.
“Sebelumnya, perkenalkan saya Ahn Suk Hwan, penduduk asli daerah sini.”
“Saya Eunhyuk, dan kedua teman saya ini bernama Donghae dan Kyuhyun. Kami dari kota Seoul.” jelas Eunhyuk sambil menunjuk Donghae dan Kyuhyun bergantian. Ahjusshi ada perlu apa dengan kami?”
“Saya sebenarnya ada perlu dengan Kyuhyun.”
“Dengan saya?” tanya Kyuhyun bingung.
“Ne, sepertinya tas kamu ini berat sekali ya? Coba di simpan dulu sebentar, soalnya mungkin saya akan lama.”
“Ne, tas saya memang berat.” Kyuhyun meletakan tasnya di tanah.
“Masih terasa berat ya punggungnya?” tanya si ahjusshi lagi.
“N, ne. Kok ahjusshi bisa tahu?”
“Ne, tentu saja saya tahu. Saya punya indra keenam. Kamu gak bawa sapu tangan ya?”
“Ne. Kok ahjusshi tau lagi sih?” Kyuhyun semakin heran dengan si ahjusshi.
Kyuhyun, Donghae, dan Eunhyuk dibuat bingung oleh ahjusshin itu. Bagaimana si ahjusshi bisa tahu apa yang sedang dialami Kyuhyun? Dan apa maksudnya dia tahu karena dia punya indra keenam?
“Saya tau soalnya ada hantu yeoja yang sedang digendong sama Kyuhyun.” kata si ahjusshi berusaha menghilangkan kebingungan di wajah mereka.
“Haahh…?” mereka terkejut mendengar penjelasan si ahjusshi.
“Sebelum saya ceritakan semuannya, lebih baik Kyuhyun mandi dulu di danau dengan sapu tangan. Kebetulan saya selalu membawa bunga sapu tangan lebih. Ini, sebaiknya kamu cepat-cepat mandi, mari saya bantu.”
Dengan dibantu ahjusshi yang bernama Suk Hwan itu, Kyuhyun pun mandi di danau dengan menggunakan sapu tangan untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai mandi, Kyuhyun heran dan bingung karena punggungnya tiba-tiba tidak terasa berat lagi. Selesai memakai pakaian, mereka pun duduk di tanah untuk mendengarkan cerita si ahjusshi.
“Dulu, ketika saya masih berumur 15 tahun, ada kejadian mengerikan di tempat ini. Seorang yeoja, kira-kira berumur 15 tahun, tenggelam di danau ini. Dia tinggal di dekat rumah saya. Dia suka sekali dengan sapu tangan. Setiap hari ia tak pernah lepas dari sapu tangannya.
Suatu hari, dia bermain di sekitar danau ini. Ketika itu sedang musim gugur dan angin bertiup kencang sekali. Sapu tangan yang ia pegang terbawa angin dan jatuh di tengah danau. Ia berusaha mengambilnya ke tengah danau, padahal dia tidak bisa berenang. Akhirnya dia tenggelam di dalam danau dan mayatnya baru bisa di temukan dua hari kemudian. Sampai saat ini, hantu yeoja itu menghuni danau ini. Dan siapa pun yang tidak membawa atau mengenakan sapu tangan, dia pasti akan mengganggunya, seperti pada Kyuhyun ini. Hanya satu hal agar kita bisa lepas dari gangguannya, yaitu dengan mandi menggunakan sapu tangan.”
“Oh…begitu. Sebenarnya kami juga sudah diperingatkan oleh penjual sapu tangan yang ada di tempat peristirahatan. Hanya saja Kyuhyun gak percaya sama si penjual itu.”
“Ya, di sana memang banyak yang menjual sapu tangan. Mereka juga percaya dengan mitos danau ini.”
“Saya memang salah, harusnya dari awal saya percaya pada perkataan si penjual itu.”
“Sudahlah, ini semua sudah terlanjur terjadi, yang penting Kyuhyun sudah tau. Baiklah, saya juga tidak bisa terlalu lama di sini. Saya harus memancing ikan untuk dijual di pasar. Mari...”
“Ne.” jawab mereka serempak.
“Gamsahamnida, ahjusshi!” ucap Kyuhyun.
“Ah, ne. Cheonman.”
Ahjusshi itu pun kembali memancing dan mereka bertiga pulang. Kyuhyun lega akhirnya masalahnya bisa diatasi. Mereka menempuh 3,5 jam perjalanan untuk sampai di bawah. Mereka tidak beristirahat dulu, melainkan langsung pulang ke kota Seoul.

Setelah beberapa hari kemudian, Donghae memperlihatkan foto-foto yang telah ia cetak. Ternyata, semua foto tang terdapat gambar Kyuhyun, terdapat gambar seorang yeoja yang sedang berada di dekat Kyuhyun, baik ketika yeoja itu ada di punggung Kyuhyun, maupun yang ada di sampingnya.

Ternyata, selama 3 hari di danau Hallasan, Kyuhyun terus diikuti oleh hantu yeoja itu.

-THE END-

PLEASE LEAVE YOUR COMMENT...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar